NYATANYA HANYA KHALAYAN
NYATANYA HANYA KHAYALAN Suatu hari, akan ada masanya, Aku menikmati Senja bersamamu, di permukaan Rumput Hijau. Dimana Angin Sore dengan Genit, mengelus Kelopak matamu, sembari tuturkan asa, yang lama terbelenggu. Kamu dan aku ditemani sebuah Gitar, dan Secangkir Coklat Hangat, yang terjepit, di Jari Telunjukmu. Yah, sontak tersentak dari lamunan, Apa yang terjadi, Hanya sakit, dan tidak lebih, Aku bergegas ke pengharapan hidup. Nyatanya kau hanya khayalan.